Termasuk Diri Apa Kita ….?
setiap mata orang akan memandang kita, ber irikan kebaikan dan selalu dapat menjadi sebuah tauladan dalam melakukan kebaikan. Sehingga kelak ia menjadi cinderamata masa depan yang disisinya selalu tergoreskan tauladan yg baik yang dapat dicontoh dan bahkan dapat dijadikan warisan berharga dari masa ke masa, walaupun raganya telah tergeletak didalam tanah teruraikan oleh belatung tanah, tapi cindramata itu tetap hidup dihati para penerus kebaikan yang selalu meng estafetkan tauladan mulia lagi berguna. Hal itu akan dapat terwujud jika kita
dibiarkan-Nya kita sakit, bukan karna Dia Hendak menyakiti hambanya, tetapi Dia hendak memuliakannya. karena begitulah masakan Allah, jika masakan itu berbumbu manis semua maka tidak enak rasanya, dan kalau bumbu itu garam semua pun juga tidak enak rasanya , yang enak itu campuran dari itu semua, maka Allah pergilirkan kesulitan diatas kemudahan, kesakitan diatas kesenangan,itu semua diberikan Allah agar manusia mengarungi kehidupan dengan enak rasanya. Hal itu akan dapat kita rasakan jika kita termasuk
kedamaian hati, keluhuran budi , ketentraman hidup dan kemudahan menghadapi cobaan adalah suatu hal yang di idam-idamkan oleh semua manusia , dengan penuh keberjuangan yang sangat, manusia menginginkan meraih itu semua dalam rangka supaya kehidupannya dapat terjalin dengan penuh keindahan , tetapi semuanya itu sebenarnya dapat kita dapat, kita temui dan akan kita rasakan didalam setiap kehidupan seseorang jika dia
mengarungi kehidupan ini tidak dapat hanya mengandalkan kemampuan diri tanpa sebuah pertolongan dari sang Maha Esa, kendatipun kita berusaha 2 kali lipat untuk mewujudkannya didalam kehidupan kita, kita tiidak akan mampu mencapainya karena manusia sudah sangat jelas batas kemmpuannya tetapi Pencipta nya manusia tidak akan pernah terbatas kemampuannya dalam menolong hambanya, Dia akan memberi kita jalan keluar, saat jalan itu buntu, Dia akan memudahkan kita dalam menghadapi urusan yang melilit kehidupan kita, Dia akan memberi kita rizqi dimana kita tidak akan menduga datangnya, dan Dia akan menghapus kesalah-keselahan kita yang telah kita perbuat dan akan melipat gandakan pahala atas amal kebaikan kita, hal ini jika kita
Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan seramah wujudnya, dan kebaikan sebaik rasanya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua itu adalah mereka yang melakukannya.Mereka akan merasakan “buah”nya seketika itu juga dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga, mereka pun selalu lapang dada, tenang, tenteram dan merasakan kedamaian jika kita
sebuah kesalahan akan dapat menjadikan arti yang lebih bagi sebuah perbaikan diri, dari hal buruk itu kita akan tahu banyak hal dan banyak kekurangan bahwa setiap orang mempunyai lebih dan mempunyai kelemahan. Ketidak stabilan itu dapat kita kikis dari sebuah jalinan yang selalu mengingatkan kita jika kala waktu perbuatan kita salah. Tertuanglah untain kata yang dapat merubah prilaku kita untuk membalikkan apa yang telah kita kerjakan dari kesalahan menjadi yang benar. Itu semua dapat kita lakukan jika kita
terimalah apa yang telah ada pada diri kita niscaya apa yang belum ada akan Allah ada-adakan pada kita walaupun kita tak memintanya. Karena penerimaan yang dengan penuh iklas akan membuat senang para pemberi ditambah lagi jika kita para penerima pemberian selalu bersikap baik dan patuh terhadap yang memberi, maka Sang pemberipun tidak akan pernah bosan member sesuatu kpd kita malah Dia akan menambahnya. Itulah yang akan didapat oleh manusia jika manusia tersebut
Posted on 06/01/2012, in nilai diri and tagged orang yang berbuat baik, orang yang bertaqwa, orang yang menasehati, orang yang mukmin, orang yang shaleh, orang yang syukur, orang yang yakin, orang yg bagaimana kita, termasuk diri apa kita, termasuk golongan orang. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0